Kepala Dua

Diumur yang sudah menginjak kepala dua, ternyata mengambil keputusan tidak lagi semudah membalikkan telapak tangan. Semuanya terasa sulit, berpikir, ragu, bingung, hingga galau. Tidak ada lagi yang menjadi tempat curhatan kita selain Tuhan dan kedua orangtua.

Disaat seperti itu, aku akan menjadi pendiam yang lebih pendiam dari sebelumnya. Untuk berbasa-basi saja aku harus berpikir juga. Takut malah salah ngomong. Atau aku saja yang terlalu sensitif.

Disaat seperti itu juga, aku akan mengingat kata-kata orang tuaku.

“Tetap jaga sholat.”

“Selalu berdoa, dan minta ke Allah.”

“Selalu berbuat dan berkata baik kepada orang-orang.”

“Selalu mengucapkan Bismillah kalau mau apa saja.”

Dan masih banyak lagi. Aku sampai berpikir, apa yang kulakukan selama ini masih salah? Tentu saja! Mungkin ini juga yang dinamakan karma.

Atau mungkin, aku sedang mendapat balasan dari kehidupan sebelumnya.

Ya. Aku tahu, dunia tidak selalu berputar pada kita. Roda terus berputar. Kehidupan tidak selalu dibawah ataupun diatas. Dan Tuhan ada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat ulang tahun.

Cara Membuat Cemilan Berbahan Dasar Oreo dan Milo