Sabtu, 22 Oktober 2017

Pukul 9 lewat kami para relawan PHBD beserta Panitia relawan berangkat menuju Langkat dimana Desa Jaring Halus berada. Selama di perjalanan, syukurnya bus yang kami tumpangin tidak ada kendala apapun.
Kami sampai di Langkat dan baru akan naik perahu ketik waktu Zuhur akan tiba. Butuh waktu 45 menit menuju Desa Jaring Halus. Bisa saya lihat, daratan begitu kecil di sana serta pepohonan dan air yang menemani perjalan kami.

Akhirnya setiba di Desa Jaring Halus, ini lah yang saya tunggu, reaksi dari anak-anak di sana yang begitu riang menyambut kedatangan kami. Beberapa dari mereka ada yang langsung menanyakan nama kami, menyalam sampai menarik tangan kami selama berjalan ke rumah Sekretaris Desa.

Setelah meletakkan barang-barang dan bawaan lainnya, kami melakukan ibadah Zuhur, selagi beberapa panitia di SekDes menyiapkan makan siang. Lalu, kami berlanjut kegiatan mengajar di sekolah. Saat itu juga saya sadar, anak-anak di sini berdominan memakai bahasa Melayu. Terdengar asing namun menambah bahasa baru untuk saya juga.

Kami berjalan ke sekolah dengan Bang Suhaib yang menjadi PJ saya waktu itu. Sambil menunggu guru sekolahnya juga, kami bermain dengan adik-adik di sana. Kebahagiaan mereka langsung terlihat begitu di antara kami mengajak mereka untuk ikut belajar di sekolah. Sampai ada yang merebut tangan kami untuk minta jalan berdampingan.

Tiba di kelas, saya dan Kak Deshinta langsung memulai materi dengan berawal menarik perhatian anak-anak di kelas. Sedikit susah tapi juga asik setelah tau Desa mereka mempunyai yel-yel yang disebut Yel-yel langkat. Berhubungan dengan kelas saya dan Kak Desi mengajar, kami mengajak mereka bergambar, serta bernyanyi dan mengobrol kecil agar adik-adik di sana tidak bosan. Sehabis itu, ki bermain Puzzle yang di bagi menjadi tiga tim per kelas. Dan, tim saya pertama lebih dulu selesai, membuat adik-adik di sana berteriak bangga.

Sampai pukul 4 lewat, kami kembali ke SekDes, dengan kegiatan istirahat. Beberapa dari kami berjalan-jalan, dan singgah makan di salah satu warung Mi Sop di sana, lalu persiapan segala macam untuk nobar nanti malam.

Usai makan malam, kami pindah ke Balai Desa yang ternyata sudah ramai dengan anak-anak dan juga orang tua untuk nonton bersama. Kami mengajak mereka duduk bersama, sambil menonton cerita Bawang Putih dan Bawang Merah versi bahasa Melayu. Sedikit tidak mengerti namun anak-anak di sana terlihat begitu tertarik dengan film rakyat tersebut, tertawa begitu ada adegan lucu.

Hingga tak terasa malam semakin larut, acara nobar selesai, dan warga juga mulai kembali beristirahat. Sementara kami berjalan ke lapangan, melakukan pengarahan yang di pimpin kak Jannah. Sekaligus memberi kejutan kecil untuk salah satu relawan yang berulang tahun pada hari itu. Kami saling bertukar cerita tentang kegiatan di sekolah.

Berhubung angin malam juga dingin, kami kembali ke rumah SekDes beristirahat untuk persiapan besok senam pagi bersama anak-anak Desa Jaring Halus kemudian lanjut demonstrasi di pinggir pantai.

Lanjut ke esok paginya, seusai sarapan, apel pagi, kami lanjut melakukan senam yang di pimpin beberapa orang dari panitia dan relawan. Tarian lucu pinguin dari mereka membuat anak-anak desa ikut bergabung. Dengan penutupan yel-yel langkat, tepuk polmed, sampai tarian ala-ala dari bang Reva. Kemudian lanjut bergotong royong membersihkan desa. Salutnya melihat anak-anak desa juga ikut membantu. Sampai jam 10, kami bergegas ke pinggir pantai sambil bernyanyi untuk demonstrasi nanti. Namun sayang, saat itu air sudah mulai 'naik', jadi kami pindah ke Balai Desa. Walaupun begitu, hasil nya membuat anak-anak Desa Jaring Halus tetap semangat.
Bergilir kelompok maju ke depan, ada yang menampilkan drama, puisi buatan anak Jaring Halus, serta yel-yel buatan sendiri.
Waktu pun tak terasa, kami bubar istirahat sambil membersihkan diri dan menyiapkan perlengkapan karena setelah makan siang, kami berkumpul lagi di Balai Desa untuk melihat film pendek sekaligus pamit pada anak-anak Desa Jaring Halus.
Yang pertama, ucapan pamit dari kak Jannah, berlanjut ke Panitia Relawan. Ada raut sedih di sana, tak tega juga meninggalkan Desa itu walau terbilang hanya sebentar namun anak-anak di sana begitu mudah bersosialis dengan kami. Apalagi untuk saya yang menjadi pengalaman pertama sekaligus pelajaran bermanfaat juga. Berharap anak-anak Desa Jaring Halus tidak putus dengan tujuannya masing-masing dan menjadi anak bangsa bermanfaat dan berkualitas bagi negaranya sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat ulang tahun.

Kepala Dua

Cara Membuat Cemilan Berbahan Dasar Oreo dan Milo